Mei 10, 2008

Bolak-balik Aje

Pegalnya bukan main. Betis saya sampai sekarang rasanya masih ngilu. Apa lagi kalau bukan karena ketololan sendiri.

Awalnya, tadi pagi ada yang sms kalau mau pesan lulur green tea, milk, dan strawberry. Kebetulan pagi itu memang ada banyak pesanan untuk lulur merek Bali Alus. Jadi, entah karena otak sudah penuh atau sok tahu saya lagi kumat, saya langsung berasumsi kalau dia mesan Bali Alus.

Akhirnya setelah sms dan telfon beberapa kali, saya pun mendapatkan kesepakatan harga dan janjian bertemu jam 8 di depan kompleks rumah saya. Perjalanan dari rumah ke depan kompleks dengan berjalan kaki kira-kira 10 menit.

Tiba-tiba, jam 7-an customer saya itu menelefon kalau sudah sampai depan komplek saya. Saya pun bergegas pergi sambil tak lupa membawa pesanannya. Total ada 15 buah lulur Bali Alus. Karena tidak enak kalau dia sampai menunggu lama, saya pun mempercepat langkah.

Celingak-celinguk, akhirnya ketemu juga dengan customer saya itu. Seorang perempuan cantik, umur kira-kira 25-an, memakai baju hitam, dan mukanya tampak ramah. Setelah meminta maaf karena telah membuatnya menunggu, saya pun menyerahkan bungkusan pesanannya. Dia mengambil lulur aroma green tea dan tampak bingung.

"Mba, kok beda ya?" tanyanya.

Saya pun nyahut dengan pede-nya,"Iya, Bali Alus baru ganti kemasan."

Memang Bali Alus baru saja ganti kemasan, jadi di pasaran Jakarta, beberapa masih dalam kemasan lama.

Tapi dia pun bilang, "Saya pesannya kan Sekar Jagat..."

Dooooeeeengggg, jantung saya langsung berdebar. Ternyata dia pesan Sekar Jagat bukan Bali Alus. Sekar Jagat juga lulur dari Bali yang lagi heboh di kalangan para perempuan. Bali Alus juga lulur dari Bali, tapi belum se-booming Sekar Jagat. Dan, saya menjual kedua merek itu, baik Sekar Jagat maupun Bali Alus.

Saya pun balik ke rumah dengan setengah berlari untuk menukar pesanannya. Sementara customer saya naik motor (bersama seorang pria -entah pacar atau suami atau apalah, saya tidak nanya-) nyusul belakangan ke rumah saya.

Sesampai di rumah, saya seperti kesetananan langsung mencari Sekar Jagat dan membungkusnya. Customer saya pun nelpon dan bilang sudah sampai. Saya bergegas keluar, tapi... dia gak ada! Saya telponlah dia, eh nyata ternyata, dia nyasar. Memang rumah saya ini seperti labirin, membingungkan jalannya. Biar mudah, kita pun janjian di pos satpam.

Ditemani sepupu saya (cowok), kami berdua berjalan menuju pos satpam yang letaknya dekat palang masuk kompleks. Ini berarti saya dalam waktu kurang dari 1 jam sudah berjalan melewati jalan yang sama tiga kali. Badan saya sudah berkeringat, kaos saya basah, kaki saya pegal, nafas putus-putus, tapi yang terutama semangat saya masih menyala (ya iyalah mau dapat uang, gimana gak semangat ^_^ ).

Saya pun bertemu lagi dengan customer saya. Transaksi sukses, semua senang. Walau dia sempat bingung saat dikenalkan dengan sepupu saya. Kenapa bingung? Soalnya sepupu saya namanya sama dengan saya, Kadek. Namanya juga orang Bali, tak jauh dari Putu, Made, Nyoman, Kadek...

Saat berjalan pulang (ini berarti sudah yang ke-4 kali), saya sempat ngeluh:
"Dek, pegel kaki gue."
"Iyalah, bolak-balik gitu," sahut sepupu saya dengan logot Bali kental.
"Tapi lumayan jadi olahraga," kata saya berusaha menghibur diri.

Sepupu saya cuman angguk-angguk. Percakapan pun beralih... apalagi kalau bukan: 'cewe tadi cakep ya'.



Tidak ada komentar: