Mei 10, 2008

Trio Reparasi Jam

Gde baru saja beli jam. Hanya dengan harga Rp. 30.000, dia sudah mendapatkan jam nan apik. Seperti anak kecil yang baru dapat kado dari Sinterklas, Gde tak bosan-bosan menatap jam-nya itu. Sampai mengajak bapak saya tebak-tebakan harganya berapa. Bapak dan ibu saya sempat terkecoh dan mikir kalau itu harganya ratusan ribu rupiah.

Pas tahu harganya cuman tiga puluh ribu saja, bapak saya langsung menyeletuk:
"Halaaahh, jam murahaaaan!"

Gde hanya tertawa saja. Tapi kemudian, selang beberapa detik, bapak saya menyahut lagi:
"Gde, bapak mau yang pake rantai besi gitu, ada gak?"

Spontan satu rumah tertawa terbahak. Yee, katanya murahan, tapi dia juga mau.

Seminggu setelah itu, giliran kakak saya yang meledek Gde. Waktu itu, Gde lagi-lagi menatap jamnya lama sekali. Kakak saya pun angkat bicara:
"Duh De, jam murahaan ajeee"

Gde hanya memasang muka asam. Eh tapi beberapa menit kemudian, kait jam-nya itu putus. Jam baru itu pun rusak. Gde hanya sebentar tampak menyesali jam-nya yang rusak itu. Karena memang pada dasarnya dia menganggap benda yah hanya benda.

Setelah itu, jam rusak itu pun menganggur. Sampai akhirnya hari ini, iseng-iseng saya bawa ke tukang reparasi jam dekat rumah. Reparasi jam yang biasa ada di pinggir jalan itu, loh. Nah, kali ini tukang reparasi-nya adalah kakek yang kira-kira berumur 60-an, kurus, dan berkacamata. Saat saya menghampiri tempat reparasi itu, ada 3 orang kakek-kakek lagi asyik bercanda. Awalnya saya bingung siapa tukang reparasinya, jadi saya tanya:

"Maaf pak, saya mau benerin jam. Ini tukangnya yang mana?"

Salah satu kakek nyahut sambil ketawa-ketawa:
"Oh bisa yang mana aja, Neng. Tinggal pilih."

Kedua kakek lainnya ikut ketawa. Diajak bercanda, yah saya ladenin:
"Waduh ini trio reparasi dong, pak? Kalah AB Three ya?"

Dalam hati saya mikir: 'Emang masih jaman AB Three? Ada juga 3 Diva.'

Kakek itu pun membalas:
"Oh iya dong, kalah tenar."

Singkat cerita, akhirnya tukang reparasi yang sebenarnya pun mengambil jam rusak dan memperbaikinya. Ceeess... cesss... cuman dalam hitungan detik (kira-kira 180 detik -hitungan detik kan?-) jam pun beres dan siap dipakai lagi.

Harga reparasinya berapa? Cuman goceng. Walau rasanya agak mahal juga yah hanya untuk membetulkan pengait jam. Medit banget sih, Dek!


Tidak ada komentar: