Januari 02, 2008

Sifat Ibu

Belajar hidup dari mata orang-orang yang kau temui. Itulah kata-kata yang selalu saya pegang.

Suatu kali saya berkata pada seorang teman,
"Seorang ibu pernah menjadi tuhan selama 9 bulan. Apa yang diperbuat oleh si ibu, maka sang bayi pun mendapatkan hasilnya"

Lalu teman saya balik mendebat, mana bisa kita memperbandingkan ibu dengan Tuhan. Ibu bukan Tuhan. Saya hanya menghela nafas, percuma berdebat dengan orang yang punya latar belakang berbeda. Sampai berantem berkelahi juga tak akan mendapat titik temu.

Bukan maksud saya dengan mengatakan kalau ibu sama dengan Tuhan. Tapi sifat-sifat keibuan itu merupakan sifat Tuhan. Lagipula saya bisa bertemu Tuhan lewat mata seorang ibu. Saya selalu berusaha untuk bisa bertemu Tuhan lewat mata setiap orang.

Lalu dia pun kembali berkomentar :
"Ngebandingin ama Tuhan, itu jauh bgt deh."
Saya terpana. Lalu berkata,
"Kenapa kamu membuat Tuhan jauh. Tuhan itu begitu dekat, sangat dekat. Ia ada di hati saya."

Tapi ia kembali membantah dan mulai mengeluarkan teori-teorinya. Saya hanya diam dan meminum teh manis sambil membayangkan kira-kira Tuhan itu seperti apa ya?


1 komentar:

Anonim mengatakan...

saya setuju dengan kadek, kalau dalam istilah jawa IBU adalah "Ingsen-ingsening BU-wana" atau alam semesta yang di ringkas menjadi kecil dalam wujud seorang IBU. ibu memang bukan Tuhan. sifat2 Tuhan itu" welas asih treno", "kasih sayang dan cinta"..itu ada di saat IBU mengandung hingga sang bayi lahir,sabdanya IBU pasti akan terjadi jika IBU menginginkan. maaf..Tuhan tidak berwujud,namun kita bisa mengenali NYA melelui RASA & merasakan bahwa Tuhan ada dalam diri manusia & alam semesta.Tuhan itu HIDUP /ROH SUCI.dalam tubuh manusia ROH dan ROH itu SUCI..