Januari 02, 2008

Goreng Ayam, Nonton Kembang Api

Baru kali ini saya tahun baruan sama pacar. Kami memang baru 1 tahun pacaran. Tapi tahun baru yang lalu, saya malah bersama seorang teman dekat. Karena Gde (nama pacar saya) merayakannya bersama keluarga.

Sebenarnya saya pun jarang merayakan tahun baru. Rasanya malam tahun baru sama saja dengan malam-malam sebelumnya. Mungkin bagi beberapa orang pun begitu. Sementara orang lain, malah menanti-nantikan tahun baru untuk merayakan bersama orang-orang terdekat, berpesta, menonton konser di monas, atau sekedar muter-muter. Saya menikmati malam tahun baru sebagai kesempatan saya menonton kembang api. Saya cinta banget sama kembang api. Seperti bunga yang mekar di gelapnya malam.

Sejak SMA sampai tahun lalu, biasanya tiap malam tahun baru, saya bersama seorang teman dekat berkeliling untuk hunting kembang api. Tapi tahun ini, saya ingin bersama Gde.

Kami pun merencanakan merayakan tahun baru bersama teman-teman kantor kami yang dulu. Pukul 11 siang saya sudah sampai di Pancoran. Kira-kira jam 7 malam, bersama OB kantor bernama Untung, kami pun membeli cemilan di Superindo terdekat. Sesampai di kantor, ternyata Gde sudah datang sambil membawa makanan untuk menyambut tahun baru.

Kantor sebenaranya tak begitu rame. Hanya ada saya, Gde, Mas Un (Untung), dan my ex-boss. Saya pun memeriksa belanjaan Gde. Ternyata dia membeli ayam potong yang sudah diberi bumbu dan margarin. Dia berniat untuk mengoreng ayam! Akhirnya mulailah dia memanaskan kompor listrik. Lalu ayam dioles margarin dan mulai digoreng. My ex-boss tampak takjub dengan tangan terampil Gde. Sementara saya hanya menonton aksi Gde saja tanpa ikut membantu. Habisnya, memang Gde lebih jago masak daripada saya.

Hanya saja, Gde ini punya tubuh yang aneh. Masa gampang banget kesetrum. Jadi kalau sudah urusan menyolok steker atau urusan kabel sih itu jagonya saya. Tadinya ex-boss saya mau pulang, tapi dia malah keasyikan nonton Gde masak. Pas giliran ayam sudah jadi, dia malah pulang.

Saat ayam goreng siap dimakan, saya yang pertama menyambar ayam itu. Sebelumnya Mas Un juga sudah masak nasi. Ternyata ayam gorengnya enak banget. Tapi Gde malah nyahut,
"Banyak MSG-nya ya, makanya enak."
Kalau dipikir-pikir sih iya juga. Tapi bodo amat, abis emang enak ^^

Teman kantor saya ada yang sempat datang bersama istrinya. Tapi giliran menuju pukul 00.00, kami tinggal bertiga di kantor (saya, Gde, dan Mas Un). Di luar kantor sudah rame terdengar bunyi petasan dan kembang api. Tapi hujan terus turun. Akhrinya berbekal payung, saya dan Gde pun keluar. Berjalan berdua di tengah hujan dalam lindungan satu payung. Terdengar romantis, ya. Sebenarnya sih tidak juga, karena yang saya pedulikan saat itu cuma mengejar momen melihat kembang api. Tapi mungkin karena hujan, kembang api malah tak begitu rame muncul.

Mas Un sempat keluar sebentar, tapi pas melihat hujan menang atas kembang api. Dia balik ke ke ruangan dan asyik chatting.

Saya dan Gde sempat berjalan-jalan. Tepat pukul 00.00, beberapa orang yang keluar untuk bermain kembang api pun berteriak "SELAMAT TAHUN BARU". Gde pun berbisik,
"Akhirnya tahun ini kita bisa tahun baru-an bareng ya"

Selamat tahun baru semua. Semoga berkat bersama kita di tahun 2008.



Tidak ada komentar: