Sudah pagi buta. Dua orang teman saya -keduanya persis anak kembar dengan rambut gimbalnya- yang kerjaannya ketawa melulu, sedang sibuk dengan "prakarya" mereka. Apalagi kalau bukan kegiatan melinting. Entah sudah yang ke berapa. Akhirnya saya pun protes:
"Ya ampun udah yang ke berapa niiih?!"
Mereka langsung membuat pembelaan:
"Gak. Ini buat nyetok."
Mereka mulai ketawa-tawa sambil komentar tak jelas. Tetap sibuk membuat lintingan serapi mungkin. Mirip seperti dua anak TK yang sibuk membuat origami dengan riang gembira. Sampai salah satu dari mereka berkata:
"Ini sembahyang gue."
Saya hanya berguman, "Heh?"
"Iya, sama kayak loe sembahyang. Ini ritual gue."
Jadi, linting itu sajen-nya trus giting itu doa-nya? Mungkin. Saya tak sempat nanya. Mereka keburu ketawa-tawa lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar