Juli 01, 2007

In Deep Love

Tulisan ini saya buat pas masih kuliah, kira-kira 4 tahun yang lalu.Pernahkah kamu menginginkan sesuatu yang sejak lama dicari dimana-mana dan tak pernah ditemukan, akhirnya berhasil ditemukan? Seperti teman saya yang pengen banget CD Jason Mraz, karena terlanjur jatuh cinta dengan lagunya yang berjudul 'You And I Both'. Teman saya itu sudah mencarinya dimana-mana. Lebih tepatnya sih dia mencari di setiap kios CD bajakan. Tapi lama dia tidak berhasil menemukannya. Sampai suatu hari saya sedang asyik melihat-lihat CD, saya menemukan CD Jason Mraz. Betapa kaget saya bisa bertemu Jason Mraz (CD-nya bukan orangnya). Saya pun membeli CD Jason Mraz itu.

Keesokan harinya, saya berikan CD itu ke teman saya. Pertama dia bingung dan bertanya CD apakah itu. Ketika saya bilang kalau itu CD Jason Mraz, terkejutlah teman saya. Akhirnya dia berlonjak girang dan dengan suaranya yang cempreng mengucapkan terima kasih. Tiada hal yang paling menggembirakan bagi saya selain melihat teman saya sendiri begitu gembira. Ketika beberapa hari kemudian saya menginap di rumahnya, CD itu diputar berulang-ulang kali. Tapi di-repeat hanya pada lagu 'You and I Both'. Entah berapa kali saya mendengar lagu itu terus-menerus. Teman saya ini seperti orang yang sedang membalas dendam setelah penantian yang lama. Saat itu saya sih senang-senang saja mendengar lagu itu berkali-kali. Karena seperti saya bilang, melihat wajahnya yang begitu gembira saja, saya sudah puas.

Sampai akhirnya saya mengalami sendiri pengalaman yang sama dengan teman saya itu. Sudah setahun lebih saya menyukai penyanyi Irish bernama Damien Rice dengan musiknya yang membuat hati saya meleleh. Mulai dari toko musik ternama sampai tukang CD bajakan sudah dijelajahi, tapi tidak pernah ada. Sampai suatu ketika saya diajak seorang teman ke suatu kios CD bajakan. Iseng-iseng berhadiah saya bertanya,

"Mas ada Damien Rice ngga?" Biasanya akan dijawab dengan 'Apa Damin? Demin? Domen? Dimen?' dan sebagainya itu. Tapi tukang CD itu malah menjawab,

"Ada kok, Mbak. Bentar saya cariin." Saat itulah saya merasa merinding. Yah ampun pencarian selama setahun ternyata ada di depan mata. Benar saja, tak berapa lama Mas Penjual itu memberikan sebuah CD kepada saya. Saya mengambilnya dengan perlahan seperti slow motion dalam film-film (anggap saya hiperbola, tak apa). Seketika saya berteriak girang, kalau saya tak tahu diri mungkin nangis di tempat. Saya memegang CD itu sampai gemetar dan lemas. Jantung saya sampai deg-degan saking senangnya (Ini beneran loh! Deg-degan-nya kenceng banget!). Lalu saya minta CD itu diputar di player milik Mas Penjual. Langsung saya minta ke track The Blower's Daughter. Saat lagu itu mulai mengalun, kaki saya lemas. Setelah sekian lama saya hanya bisa mendengarkan lagu ini di warnet, sekarang saya mendengarkannya lewat CD player.

Malam itu saya langsung memutar CD Damien Rice. Berkali-kali mendengarkan setiap track dari Damien Rice. Setelah puas, saya terus-terusan mendengarkan The Blower's Daughter. Sampai sekarang saya masih merinding setiap mendengarkan lagu itu, walau kalau dihitung-hitung sudah beratus-ratus kali saya mendengarnya. Rasanya seperti membalas dendam setelah penantian yang lama. Sampai saat ini, setelah Radiohead, Damien Rice menduduki peringkat kedua dalam daftar penyanyi terfavorit sepanjang masa versi saya.
Jadi semoga kamu bisa menangkap sedikit dari yang saya maksud. Mungkin kamu pernah mengalaminya sendiri. Misal, akhirnya jadian dengan seorang cewek yang sudah kamu taksir selama dua tahun. Atau berhasil membeli sepatu yang sejak dulu sudah pengen dibeli. Atau akhirnya berhasil pergi ke Tokyo yang diidam-idamkan bersama keluarga. Pada akhirnya semua itu menggiring kita ke satu hal. Kecintaan yang mendalam. Tokyo akhirnya membawa kenangan yang melekat di hati, sepatu itu akhirnya terus-terusan dipakai, pacar kamu akhirnya kamu jaga terus, dan lagu Jason Mraz atau Damien Rice yang terus-terusan di dengar tanpa pernah bosan.

Artikel ini bermula dari sebuah pertanyaan. Seorang teman pernah bertanya kepada saya 'Bagaimana rasanya setelah menemukan Tuhan?'. Rasanya seperti membalas dendam setelah penantian yang lama dan panjang, terus-menerus membawa Tuhan di hati, terus-menerus memakai segala sarana untuk bisa sekedar mengucapkan 'hallo' kepada Tuhan, terus-menerus menjaga hubungan yang sudah terjalin antara saya dengan Tuhan, dan terus-menerus mendengarkan lagu Tuhan walau sudah berkali-kali didengar tanpa pernah bosan. Semuanya karena kecintaan yang mendalam. Semoga kamu merasakannya juga.

1 komentar:

ditto mengatakan...

I think I know how you felt, I've been there too. But I don't think I'll be able to put it in words the way you did. Good job.